Spielplatz, berasal dari bahasa Jerman dengan terjemahan bebasnya adalah taman bermain, merupakan fasilitas umum yang banyak dijumpai di Jerman, khususnya di Leipzig. Spielplatz sendiri banyak dibuat di sekitar perumahan maupun di taman-taman kota. Bentuknya yang simple memudahkan dalam perawatan dan lebih cenderung dipilih yang aman. Oleh karena itu biasanya dipilih jenis permainan yang tingkat keamanannya tinggi, sehingga tidak berisiko menciderai anak-anak dalam bermain.
Bermain memang merupakan dunia anak-anak. Mereka membutuhkan permainan ataupun bermain dengan teman-temannya bukan saja merupakan kesenangan, tetapi juga merupakan ajang untuk belajar dari alam sekitarnya dan belajar bersoasialisasi dengan teman-temannya. Selain itu juga dapat sebagai media untuk menggerakkan tubuh, sehingga secara tidak langsung dapat juga sebagai bentuk olahraga, yang dapat melatih otot-otot tubuh, mambakar lemak (mencegah kegemukan), dan lain sebagainya.
Apa yang terjadi saat ini sudah sangat berbeda dengan era tahun 90an atau sebelumnya. Dimana saat ini anak lebih cenderung suka bermain dengan laptop, Hp, Xbox, PSP dan sejenisnya, sehingga anak menjadi kurang bergerak dan kurang dalam bersosialisasi dengan teman-temannya secara langsung, sehingga justru cenderung egois dan individualis. Dalam perkembangannya, ditakutkan Si anak akan kurang peduli dengan lingkungan dan orang-orang disekitarnya. Belum lagi jika kita kurang memperlihatkan konten permainan anak tersebut, yang cenderung menggambarkan kekerasan, hal-hal magic ataupun jauh dari realitas. Dampak bagi kesehatan si Anak pun juga kurang baik, diantara lain adalah kecenderungan kegemukan dan gangguan penglihatan.
Apa yang terjadi di Negara kita Indonesia? Hal ini masih kurang mendapat perhatian, Taman bermain bagi anak saat ini semakin berkurang, lapangan terbuka berganti dengan Mall, perumahan-perumahan sudah tidak lagi terdapat taman bermain. Mungkin para pejabat pemerintah perlu untuk memperhatikan hal ini, sehingga akan lebih banyak dibuat taman-taman yang juga dilengkapi taman bermain anak-anak, perumahan yang dibuat dengan satu paket dengan taman bermain anak, dll. Semoga di tahun-tahun kedepan taman bermain anak semakin mendapat perhatian dari pemerintah, pengusaha real estate, dan masyarakat secara luas.
e d s - Leipziger20110501
Apa yang terjadi saat ini sudah sangat berbeda dengan era tahun 90an atau sebelumnya. Dimana saat ini anak lebih cenderung suka bermain dengan laptop, Hp, Xbox, PSP dan sejenisnya, sehingga anak menjadi kurang bergerak dan kurang dalam bersosialisasi dengan teman-temannya secara langsung, sehingga justru cenderung egois dan individualis. Dalam perkembangannya, ditakutkan Si anak akan kurang peduli dengan lingkungan dan orang-orang disekitarnya. Belum lagi jika kita kurang memperlihatkan konten permainan anak tersebut, yang cenderung menggambarkan kekerasan, hal-hal magic ataupun jauh dari realitas. Dampak bagi kesehatan si Anak pun juga kurang baik, diantara lain adalah kecenderungan kegemukan dan gangguan penglihatan.
Apa yang terjadi di Negara kita Indonesia? Hal ini masih kurang mendapat perhatian, Taman bermain bagi anak saat ini semakin berkurang, lapangan terbuka berganti dengan Mall, perumahan-perumahan sudah tidak lagi terdapat taman bermain. Mungkin para pejabat pemerintah perlu untuk memperhatikan hal ini, sehingga akan lebih banyak dibuat taman-taman yang juga dilengkapi taman bermain anak-anak, perumahan yang dibuat dengan satu paket dengan taman bermain anak, dll. Semoga di tahun-tahun kedepan taman bermain anak semakin mendapat perhatian dari pemerintah, pengusaha real estate, dan masyarakat secara luas.
e d s - Leipziger20110501
No comments:
Post a Comment